Pelapor Israel merinci pelecehan terhadap warga Palestina. Di ikat, di tutup matanya, dan menggunakan popok: Pelapor Israel menguraikan penghinaan pada masyarakat Palestina di pusat penahanan bayang-bayang
Dalam suatu pangkalan militer yang saat ini berperan sebagai pusat penahanan di gurun Negev Israel, seorang masyarakat Israel yang bekerja di sarana itu ambil dua photo dari sebuah panorama yang menurut dia terus menghantuinya.
Barisan pria berpakaian olahraga abu-abu kelihatan duduk di kasur setipis kertas yang di batasi kawat berduri. Semua terlihat dengan mata tertutup. Kepala mereka menunduk berat di bawah pancaran lampu sorot.
Berbau busuk penuhi udara dan ruang itu di sanggupi gumaman beberapa pria. Kata masyarakat Israel yang ada di sarana itu ke CNN. Di larang bicara keduanya, beberapa tahanan bergumam sendiri.
“Kami di kasih tahu jika mereka tidak di bolehkan bergerak. Mereka harus duduk tegak. Mereka tidak di bolehkan bicara. Tidak di bolehkan melihat di balik penutup mata mereka.” Berdasar laporan itu, sarana yang memiliki jarak sekitaran 18 mil dari tepian. Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan Palestina dari Gaza di taruh di bawah pembatasan fisik yang berlebihan. Berdasar laporan itu, sarana yang memiliki jarak sekitaran 18 mil dari tepian Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan Palestina dari Gaza di taruh di bawah pembatasan fisik yang berlebihan.
Beberapa penjaga di instruksi “untuk berteriak uskot” – tutup mulut dengan bahasa Arab – dan di perintah untuk. “Pilih beberapa orang yang memiliki masalah dan memberi hukuman mereka,” tambah sumber tersebut. Berdasar laporan itu, sarana yang memiliki jarak sekitaran 18 mil dari tepian Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan Palestina dari Gaza di taruh di bawah pembatasan fisik yang berlebihan.
Pelapor Israel merinci pelecehan terhadap warga Palestina
CNN bicara dengan 3 pelapor Israel yang bekerja di kamp gurun Sde Teiman. Yang meredam masyarakat Palestina sepanjang agresi Israel ke Gaza. Mereka bernada karena beresiko mendapatkan imbas hukum dan pembalasan dari barisan yang memberikan dukungan peraturan garis keras Israel di Gaza.
Deskripsi itu memvisualisasikan sebuah sarana di mana dokter terkadang mengamputasi anggota badan tahanan karena luka yang di alami karena di borgol terus-menerus; mengenai proses klinis yang kadangkala di laksanakan oleh petugas klinis yang tidak berkompetensi hingga mendapatkan rekam jejak sebagai “surga untuk karyawan magang”; dan di mana udaranya di sanggupi berbau cedera yang tidak terurus dan di diamkan membusuk.
Berdasar laporan itu, sarana yang memiliki jarak sekitaran 18 mil dari tepian Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan Palestina dari. Gaza di taruh di bawah pembatasan fisik yang berlebihan. Dan sebuah rumah sakit lapangan di mana beberapa tahanan yang cedera di ikat ke arah tempat tidur mereka, kenakan popok. dan di kasih makan lewat sedotan. Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan Palestina dari.
“Mereka hilangkan segala hal yang seperti manusia,” kata salah satunya pengungkap bukti. Yang bekerja sebagai tenaga kesehatan di dalam rumah sakit lapangan di sarana itu. Berdasar laporan itu, sarana yang memiliki jarak sekitaran 18 mil dari tepian. Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan Palestina dari. Gaza di taruh di bawah pembatasan fisik yang berlebihan.
Berdasar laporan itu, sarana yang memiliki jarak sekitaran 18 mil dari tepian Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan. Palestina dari Gaza di taruh di bawah pembatasan fisik yang berlebihan. Gaza ini di pisah jadi dua sisi: kandang di mana sekitaran 70 tahanan Palestina dari.