persidangan ini menimbulkan tantangan bagi wartawan dan publik. Apakah Donald Trump tertidur di pengadilan? Mengapa persidangan ini menimbulkan tantangan bagi wartawan dan publik
Apakah Donald Trump tertidur di pengadilan?
Saat persidangan pidana pertama terhadap mantan presiden Amerika di mulai pada hari Senin, Maggie Haberman dari The New York Times menyampaikan laporan yang menakjubkan dari ruang sidang Manhattan. Trump, katanya, “tampaknya tertidur beberapa kali,” dengan mulutnya “mengendur dan kepalanya terkulai ke dada.”
Haberman, tentu saja, mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dalam hal pemberitaan tentang Trump. Ketika Haberman melaporkan berita tentang kandidat terdepan dari Partai Republik. Pembaca dapat membawanya ke bank. Dan pengamatannya tentang sikap Trump yang tampak tidak berenergi juga di kuatkan oleh wartawan lain yang membenarkan bahwa mata terdakwa tertutup untuk jangka waktu yang lama.
“Dia tampak seperti sedang tertidur dan pada suatu saat dia benar-benar mengatakan bahwa dia tertidur, kepalanya mengangguk dan kemudian dia tersentak kembali pada satu titik,” Susanne Craig dari NYT juga berkata di MSNBC.
persidangan ini menimbulkan tantangan bagi wartawan dan publik
Namun tim kampanye Trump kemudian membantah bahwa mantan presiden tersebut tertidur selama sidang – sebuah masalah yang jelas bagi seorang kandidat yang menjadikan julukan “Sleepy Joe” sebagai serangan utama – dan mengklaim bahwa penundaan di tengah sidang tidak pernah terjadi.
“Ini 100% Berita Palsu yang berasal dari ‘jurnalis’ yang bahkan tidak berada di ruang sidang.” Tegas juru bicara kampanye Trump.
Dalam hal ini, taruhannya tidak terlalu penting. Namun demikian. Kejadian ini menggarisbawahi kekosongan informasi yang di akibatkan oleh kurangnya transparansi dalam kasus ini. Tim kampanye Trump dengan tegas menyangkal laporan Haberman dan wartawan lainnya dengan cepat menciptakan dua versi peristiwa yang dapat di percaya oleh masyarakat di dalam negeri: Trump atau Haberman. Dan dapat di pastikan bahwa sebagian besar negara (secara keliru) akan menaruh kepercayaannya pada Trump, meskipun Trump cenderung berbohong.
Masyarakat tidak di izinkan untuk melihat persidangan dengan mata kepala sendiri, karena kamera di larang memasuki ruang sidang. Sesuai dengan peraturan pengadilan negara bagian New York.
Sebaliknya, masyarakat Amerika. Yang tidak dapat menyaksikan proses bersejarah tersebut berlangsung. Tidak punya pilihan selain menaruh kepercayaan pada Haberman dan sekelompok kecil wartawan yang di pilih untuk duduk di dalam ruang sidang untuk mengamati persidangan yang berisiko tinggi tersebut.
Meskipun fotografer hanya di perbolehkan sebentar di ruang sidang pada awal hari sidang. Tidak akan ada bukti yang tidak dapat dis angkal untuk muncul ke permukaan. Satu-satunya visual dari dalam ruang sidang akan di sediakan oleh seniman sketsa yang bertugas menggambarkan berbagai ekspresi dan emosi selama persidangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.