Badan Anti Doping Dunia membela penanganan perenang elit . Badan Anti Doping Dunia membela penanganan perenang elit Tiongkok yang positif menggunakan obat terlarang
Perselisihan ini – yang berpusat pada isu doping yang sangat sensitif dalam olahraga tingkat tinggi – menyusul laporan New York Times yang mengungkap bagaimana 23 perenang Tiongkok di izinkan untuk terus berkompetisi. Termasuk di Olimpiade Tokyo pada akhir tahun itu. Meskipun ada hasil positif. tes beberapa bulan sebelumnya.
Laporan tersebut. Yang di rilis melalui koordinasi dengan lembaga penyiaran publik Jerman ARD, mengatakan para atlet yang di tes positif mencakup hampir separuh dari tim renang yang dikirim Tiongkok ke Olimpiade Tokyo dan beberapa di antaranya kemudian memenangkan medali. Termasuk tiga medali emas.
CNN telah menghubungi Komite Olimpiade Tiongkok untuk memberikan komentar.
WADA dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu mengatakan pihaknya “mendukung hasil penyelidikan ilmiah yang ketat” terhadap kasus tersebut dan “terkejut dengan pernyataan yang keterlaluan, sepenuhnya salah dan memfitnah yang di buat oleh (Tygart). Yang telah melontarkan tuduhan yang sangat serius terhadap WADA sehubungan dengan hal tersebut. dengan kasus ini.”
Badan Anti Doping Dunia membela penanganan
Dalam sebuah pernyataan pada hari yang sama setelah publikasi laporan media, badan tersebut mengatakan bahwa mereka telah “meninjau dengan hati-hati” keputusan dari otoritas Tiongkok untuk mengizinkan para perenang untuk terus berkompetisi setelah hasil tes positif dan juga telah menanggapi pertanyaan selanjutnya tentang kasus-kasus dari USADA dan Badan Pengujian Internasional independen.
Badan Anti-Doping Tiongkok (CHINADA) mengatakan laporan media baru-baru ini tentang kasus-kasus tersebut “menyesatkan,” menurut kantor berita Tiongkok Xinhua. Mengutip sebuah pernyataan pada hari Sabtu. . Hal ini menjadi sorotan global selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 setelah bintang skater. Rusia Kamila Valieva di jatuhi larangan empat tahun karena hasil tes positif menjelang acara tersebut.
Menurut pernyataan itu, CHINADA melakukan tes doping pada acara renang nasional pada tahun 2021 dan menemukan bahwa para perenang. Di nyatakan positif menggunakan trimetazidine (TMZ) “konsentrasi sangat rendah”, kata Xinhua.
Zat obat jantung yang di larang WADA sejak 2014 ini mempengaruhi metabolisme dan di yakini dapat membantu daya tahan tubuh dalam beraktivitas fisik. Hal ini menjadi sorotan global selama Olimpiade Musim Dingin Beijing 2022 setelah bintang skater. Rusia Kamila Valieva di jatuhi larangan empat tahun karena hasil tes positif menjelang acara tersebut.