Pesanan Boeing kembali pulih karena permintaan pesawat. Pesanan Boeing kembali pulih karena permintaan pesawat yang belum dapat dikirim
Amerika memesan 85 unit Boeing 737 Max 10, versi terbesar dari pesawat bermasalah tersebut. Mereka juga mengubah pesanan sebelumnya untuk 30 unit pesawat versi pendek Max 8. Yang saat ini terbang, menjadi pesanan tambahan Max 10. American juga memiliki opsi untuk membeli 75 Max 10 lagi di masa depan.
Pesanan tersebut telah di umumkan sebulan yang lalu. Dan di masukkan dalam laporan penjualan dan pengiriman bulan Maret dan kuartal pertama oleh Boeing pada hari Selasa. Laporan tersebut menunjukkan tidak ada pesanan lain untuk versi 737 Max mana pun. Selain pesanan Max dalam jumlah besar dari Amerika, Boeing juga menerima pesanan untuk 28 jet berbadan lebar 777 selama bulan tersebut.
Namun sertifikasi Max 10, yang seharusnya mulai bisa menerbangkan penumpang pada tahun ini, telah di tunda setelah penerbangan 737 Max 9 ke Alaska Airlines pada tanggal 5 Januari, yang sumbat pintunya meledak, meninggalkan celah yang menganga. lubang di sisi pesawat.
Pesanan Boeing kembali pulih karena permintaan pesawat
Pertanyaan tentang peralatan anti-icing pada mesin Max mengharuskan Boeing mendapatkan pengabaian dari FAA untuk mendapatkan sertifikasi Max 10 dan model Max 7 yang lebih kecil. Namun kritik terhadap keselamatan Boeing dan pengendalian kualitas setelah insiden Alaska Air mendorong Boeing untuk menarik permintaan pengecualiannya. Sehingga membuat proses sertifikasi terhenti untuk sementara.
Insiden penutupan pintu ini membuat CEO United Airlines Scott Kirby mengumumkan pihaknya tidak lagi mengandalkan pesawat 737 Max 10 yang telah di pesan dari Boeing. Dengan mengatakan bahwa masalahnya adalah “jerami yang mematahkan punggung unta” terhadap ekspektasi maskapai terhadap pesawat tersebut. . Meski belum membatalkan pesanan Max 10. Kirby mengatakan maskapai tersebut tertarik untuk membeli pesawat pesaing dari rival Boeing. Airbus. Namun kemungkinan akan membutuhkan waktu yang lebih lama bagi United untuk mendapatkan pesawat dari Airbus karena banyaknya pesanan yang di miliki pembuat pesawat Eropa tersebut.