Alasan pemain Brazil jauh lebih sukses

Alasan pemain Brazil jauh lebih sukses . Kenapa pemain Brazil  lebih sukses di banding manager Brazil
Dorival Junior, pelatih timnas putra Brasil terkini, jalani tugas managerialnya yang ke-26 di dalam 22 tahun akhir. Betul: 22 musim, 26 atraksi berlainan. Dan coba terka? Ia bukanlah orang asing.

Perintisnya di Selecao , Fernando Diniz, yang membagikan kerjanya dengan latih club Fluminense, cetak 17 gol di dalam 13 musim. Awalnya, Ramon Menezes cetak 11 gol dalam sepuluh tahun. Bahkan juga figur saat sebelum ia, Tite, yang dulu pernah menuntun Brasil pada dua Piala Dunia dan adalah manager timnas yang paling lama memegang dalam sejarah (enam tahun 3 bulan), mempunyai 17 tugas berlainan di dalam 25 tahun saat sebelum di pilih. Beberapa angka itu cukup mengagetkan karena berlawanan dengan anggapan dasar tertentu mengenai pelatih.
Yang pertama dan paling penting, kami beranggapan jika liga pilih pelatih terbaik yang ada untuk pimpin timnas mereka — terlebih bila timnas itu ialah Brasil, yang di sebut leluhur dari mereka dengan 5 kemenangan Piala Dunia. Anda pun beranggapan jika “terbaik yang ada” bermakna di antara “baik dan luar biasa” khususnya di negara dengan adat sepak bola yang panjang dan membesarkan hati.

Alasan pemain Brazil jauh lebih sukses

Tetapi selanjutnya, Anda pun beranggapan jika pelatih yang “baik” condong bertahan di dalam kerjanya karena atasannya ingin lakukan apa untuk mempertahankannya. Sudah pasti. Ada hierarki dan kami terlatih dengan pelatih yang beralih ke tugas lebih besar dan lebih bagus. Tetapi demikian mereka capai pucuk, mereka condong bertahan di dalam sana, serta bila mereka di keluarkan. Mereka condong ada kembali ke tingkat yang masih sama.

Terkecuali… hal tersebut tidak berlaku di Brasil. Pelatih terus-terusan beralih-pindah. Bermain antar-klub seakan-akan mereka ialah karyawan sesaat. Saat pekerjaan terlama Dorival sebagai pelatih sebuah club ialah kurang dari 2 tahun, di Santos. Di antara Juli 2015 dan Juni 2017. Ia menggantikan tengah musim, bawa club naik ke urutan ke-7, finish ke-3  di tahun selanjutnya dan di keluarkan sesudah empat laga di tahun 2017 Itu adalah dari cuma dua peluang di mana dia bertahan lebih satu tahun.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *