Adat Istiadat Lowitja O’Donohue, pelopor hak-hak masyarakat adat Australia, meninggal pada usia 91 tahun

Adat Istiadat Lowitja O’Donohue, pelopor hak-hak masyarakat adat Australia, meninggal pada usia 91 tahun. Lowitja O’Donohue, pelopor hak-hak masyarakat adat Australia, meninggal pada usia 91 tahun

Lowitja O’Donoghue, salah satu aktivis Aborigin paling di hormati dan berpengaruh dalam sejarah Australia, meninggal dunia pada usia 91 tahun.

O’Donoghue, yang meninggal dunia di kelilingi oleh keluarganya pada hari Minggu di Adelaide, mengabdikan hidupnya untuk memperjuangkan kesehatan dan hak-hak masyarakat Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres.

Ia menerima banyak penghargaan sebagai pengakuan atas upaya advokasinya yang luar biasa, termasuk menjadi wanita Aborigin pertama yang memperoleh Keanggotaan Ordo Australia pada tahun 1976. Gelar lainnya termasuk Australian of the Year pada tahun 1984, Australian National Living Treasure pada tahun 1998 dan banyak lainnya.
Jauh dari rumah dia juga di angkat menjadi Komandan Ordo Kerajaan Inggris dan dia nugerahi penghargaan kepausan dari Paus Yohanes Paulus II.

Lahir pada tahun 1932, O’Donoghue adalah anak kelima dari enam bersaudara yang lahir dari ayah Irlandia, yang tidak pernah dia kenal, dan ibu Yankunytjatjara di Indulkana, komunitas Aborigin terpencil di Australia Selatan.

Ketika dia baru berusia 2 tahun, dia dan dua saudara perempuannya—seperti ribuan anak ras campuran lainnya pada saat itu—di keluarkan dari keluarga mereka dan di rawat oleh para misionaris. Dia tidak akan bertemu ibunya lagi selama lebih dari 30 tahun.

Adat Istiadat Lowitja O’Donohue, pelopor hak-hak masyarakat adat Australia, meninggal pada usia 91 tahun

Namun demikian, awal kehidupan O’Donoghue yang sulit tidak menghentikannya untuk menempa karier yang menjanjikan untuk dirinya sendiri. Dia menjadi penduduk asli Australia pertama yang mendapat pelatihan sebagai perawat di Rumah Sakit Royal Adelaide pada tahun 1954. Dan kemudian menjadi perawat meskipun mengalami banyak rasisme selama ini.

Setelah beberapa tahun menekuni profesinya. Ia terjun ke pelayanan publik. Dia berhasil berkampanye untuk pengakuan masyarakat Aborigin dalam referendum tahun 1967 dan kemudian memimpin banyak badan masyarakat adat. Baik di tingkat negara bagian maupun nasional. Sementara pada tahun 1992 dia menjadi orang Aborigin pertama yang berpidato di Majelis Umum PBB.

Pada tahun 2010. Institut Lowitja di dirikan untuk menghormatinya. Untuk mempromosikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres.

Perdana Menteri Australia. Anthony Albanese. Menggambarkan O’Donoghue sebagai “salah satu pemimpin paling luar biasa yang pernah di kenal negara ini.”
Dalam penghormatan panjang yang di posting di X. Albanese berkata: “Dr O’Donoghue sangat yakin akan kemungkinan Australia yang lebih bersatu dan berdamai. Ini adalah keyakinan yang ia wujudkan melalui upayanya yang tak henti-hentinya untuk meningkatkan kehidupan masyarakat Aborigin dan Penduduk Pribumi Selat Torres. Dan untuk mewujudkan rekonsiliasi yang bermakna dan langgeng antara penduduk asli dan non-pribumi Australia.”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *