Laura Loomer, provokator sayap kanan yang menyebarkan teori konspirasi 9/11, memengaruhi Trump saat dia mencari pesan
Saat Donald Trump berbaur dan berfoto dengan petugas pemadam kebakaran pada hari Rabu – salah satu dari beberapa perhentian untuk memperingati serangan teroris 11 September 2001 di Amerika Serikat – rombongan kecil lingkaran dalam mantan presiden melihat dari luar Engine Company 4 Perusahaan Tangga 15 di Kota New York.
Kelompok tersebut mencakup dua individu paling berkuasa di era Trump, yaitu rekan manajer kampanye Trump, Chris LaCivita dan Susie Wiles. Berdiri di dekat mereka adalah tokoh lain yang pengaruhnya terhadap calon Partai Republik juga tidak dapat diabaikan: provokator sayap kanan Laura Loomer.
Laura Loomer, provokator sayap kanan yang menyebarkan teori konspirasi 9/11
Dari semua hari yang menganggap Loomer sebagai teman perjalanan, 11 September adalah hari yang penting. Tahun lalu, dia memposting video di media sosial yang mengklaim bahwa serangan terhadap menara World Trade Center adalah “pekerjaan orang dalam,” sebuah teori konspirasi yang tidak masuk akal namun tersebar luas yang terus menghantui keluarga korban dan penyintas. Postingan media sosialnya yang anti-Muslim akhirnya membuatnya di larang dari Twitter hingga miliarder Elon Musk membeli situs web tersebut, yang sekarang di kenal sebagai X, dan memulihkan akunnya.
Ketika di tanya mengapa Loomer bergabung dengan Trump dalam perjalanan Hari Patriot di New York dan kemudian. Pennsylvania, seorang pejabat kampanye menolak untuk secara langsung membahas kehadirannya dan malah berfokus pada penampilan bipartisan bersama. Wakil Presiden Kamala Harris dan Presiden Joe Biden.
“Hari ini bukan tentang siapa pun selain jiwa-jiwa yang tidak lagi bersama kita. Keluarga mereka, dan para pahlawan yang dengan berani maju menyelamatkan sesama warga. Amerika pada hari yang menentukan itu,” kata pejabat itu.
Loomer, dalam sebuah wawancara telepon dengan CNN, berkata, “Saya tidak mengerti apa masalahnya ketika saya pergi ke peringatan 9/11. Faktanya, orang-orang yang menyambut Presiden Trump di peringatan tersebut, sangat senang melihat saya, dan mereka berkata, ‘Terima kasih sudah datang.’”
Dia menambahkan, “Saya tidak pernah menyangkal fakta bahwa teroris Islamlah yang melakukan serangan teroris 9/11. Faktanya, media menyebut saya anti-Muslim justru karena alasan saya menghabiskan begitu banyak waktu fokus membicarakan ancaman terorisme Islam di Amerika.”