Promosi ekonomi Kamala Harris menjadi jauh lebih rumit

Promosi ekonomi Kamala Harris menjadi jauh lebih rumit

Pemerintahan Biden-Harris tidak dapat menghilangkan “getaran” tersebut bahkan ketika perekonomian sedang terpuruk. Hal ini mungkin menjadi lebih sulit lagi saat ini karena keretakan di pasar tenaga kerja mulai terjadi.

Warga Amerika merasa kesal terhadap perekonomian selama lebih dari tiga tahun karena harga-harga naik, dan – baik adil maupun tidak adil – banyak konsumen yang menyalahkan Gedung Putih. Saat ini, inflasi sudah terkendali, namun hal ini juga harus di bayar mahal: Pasar kerja, meski secara historis masih kuat, mulai melemah.

Bulan lalu, perekonomian hanya memperoleh 114.000 pekerjaan, dan pengangguran meningkat menjadi 4,3% dari 4,1%, sebagian besar di sebabkan oleh masuknya pencari kerja yang kembali memasuki dunia kerja. Laporan ini bukanlah sebuah laporan ketenagakerjaan yang membawa bencana, namun secara mengejutkan terjadi perubahan mendadak dari bulan Juni, ketika perekonomian bertambah 179.000 orang, dan pada bulan Mei, ketika terjadi penambahan 216.000 orang.

Laporan ketenagakerjaan ini bukanlah suatu bencana, dan tidak ada jaminan akan terjadinya resesi. Namun hal ini merupakan sebuah kejutan, dan para ekonom menyatakan kekhawatirannya mengenai betapa cepatnya pasar tenaga kerja mengalami penurunan.

Promosi ekonomi Kamala Harris menjadi jauh lebih rumit

Promosi ekonomi Kamala Harris menjadi jauh lebih rumit

“Kami tidak tahu seberapa cepat pelemahan pasar tenaga kerja, namun tampaknya sangat jelas bahwa pelemahan tersebut terjadi,” kata Heidi Shierholz. Presiden Economic Policy Institute, sebuah lembaga pemikir berhaluan kiri.

Satu bulan tidaklah cukup untuk menyatakan suatu tren, namun cukup untuk secara serius memperumit promosi ekonomi. Wakil Presiden Kamala Harris sebagai calon calon presiden baru dari Partai Demokrat.

Bagi Wall Street, perlambatan yang mengejutkan ini merupakan dampak buruk dari pendapatan sektor teknologi yang mengecewakan.

“Alasan investor bereaksi seperti ini adalah karena kita kembali, dalam banyak hal, ke kondisi saat gelembung dot-com.” Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research, mengatakan kepada saya. “Dan pada saat yang sama, ini hanyalah sebuah pengingat bahwa investor tidak lebih baik daripada anak-anak kelas satu yang hiperaktif yang bermain di kursi musik. Selalu berusaha untuk lebih mengantisipasi kapan musik akan berhenti.”

Investor sedikit mengamuk pada hari Jumat, menyebabkan saham-saham AS turun tajam. Dow merosot lebih dari 600 poin, atau 1,5%. S

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *