Kemenangan Spanyol di Euro 2024 hanyalah permulaan

Kemenangan Spanyol di Euro 2024 hanyalah permulaan. Kenapa kemenangan Spanyol di Euro 2024 hanya permulaan
Statistik Spanyol saat memenangi Euro 2024 benar-benar monumental dan mengagetkan hingga gampang untuk kerepotan dan teralihkan olehnya. Tetapi pada akhirannya, kemenangan hari Minggu atas Inggris di final tergantung dari sesuatu yang mereka kerjakan secara baik dan apa yang sudah jadi pertanyaan kekal mengenai seorang pemain sepak bola: “bagaimana sentuhan pertama Anda?”

La Roja ialah salah satu team yang memenangi enam ataupun lebih laga di Euro, mereka mempunyai pemain paling tua yang memenangi satu laga ( Jesús Navas), pemain paling muda yang dulu pernah bermain, memberi assist, atau cetak gol di satu laga ( Lamine Yamal), timnas dan tim-tim Spanyol sudah memenangi tiap final besar Eropa yang mereka ikutinya semenjak 2001, mereka jadi pembuat gol paling banyak di sini, mereka menaklukkan tiap juara. Piala Dunia Eropa yang lain (Inggris, Jerman, Prancis , Italia), tidak ada negara yang dulu pernah memenangi semakin banyak. Euro di banding Spanyol, mereka ialah pemegang Euro dan Nations League di tingkat wanita dan pria. Rodri sudah kalah sekali dalam 81 laga club dan negara.

Ada banyak yang lain datanya, tapi itu telah seperti tsunami, dan bagaimana juga, saya ingin mengundang perhatian Anda kembali ke beberapa hal yang, terus-terusan, membuat semuanya terjadi.

Kemenangan Spanyol di Euro 2024 hanyalah permulaan

Lihatlah gol pembuka Spanyol di Berlin. Gol itu di buat dari belakang: Inggris terlampau takut untuk menekan tinggi atau mungkin tidak sanggup melakukan dengan fisik. Yang bermakna ada umpan bebas dari belakang ke Dani Carvajal. Orang yang, di bulan Juni, jadi orang ke-2  yang dulu pernah jadi starter di enam final Liga Champions yang menang, lakukan hal yang spesial.

Bek sayap dahulunya ialah prajurit biasa. Saat ini mereka ialah winger kombinasi dan juara pertandingan; mereka di harap sanggup menambahkan daya magnet dan semua kedahsyatan tersebut. Carvajal biarkan bola tiba padanya dan dia hasilkan satu sentuhan, di luar pergerakan menyepak bola. Dia di kepung oleh Jude Bellingham dalam dianya dan Luke Shaw di sepanjang garis. Bila pergerakan menyepaknya tidak berhasil, dan akseptasi dampak negatifnya tidak di sertai oleh sentuhan yang sangatlah baik secara tehnis, karena itu. Shaw (mungkin distributor bola terbaik di team Inggris) atau Bellingham (yang terjamah oleh fenomena Tuhan) akan kuasai bola dan. Spanyol akan terbuka dan terpampang.

Musibah bisa jadi terjadi. Tetapi, sepakan pertama Carvajal malah membuat Yamal berlari dan ada di luar angkasa. Musibah berbeda 180 derajat, dan Inggris akan selekasnya di bantai mati-matian.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *