James Rodriguez dari Kolombia selalu menjadi inspirasi di Copa América

James Rodriguez dari Kolombia selalu menjadi inspirasi di Copa América. James Rodriguez dari Kolombia sering jadi ide di Copa América
Kompetisi besar selalu mendatangkan sejumlah surprise. Team yang tidak dikenali tampil di depan. Pemain yang tidak dikenali membuat tapak jejak mereka. Mungkin seorang veteran yang telah tua bisa menipu Waktu satu kali lagi dan panggil satu teriakan paling akhir.

Di Copa America 2024, kebangunan pemain Kolombia James Rodríguez penuhi persyaratan sebagai pemain yang hebat. Performanya dengan 1 gol dan dua assist di hari Sabtu bawa negaranya menaklukkan Panama 5-0 dan melesat ke semi-final Copa América.

Dalam banyak hal, jika Rodriguez berkilau di kompetisi internasional semestinya bukan informasi baru. Ia ialah pria yang tampil cemerlang di Piala Dunia 2014 di Brasil dengan catatan 6 gol paling tinggi di kompetisi itu, yang bawa Cafeteros ke perempat final. Sepakan voli dan dadanya untuk cetak gol pembuka menantang Uruguay di Set 16 Besar tetap terukir dalam daya ingat. Talenta pria itu kelihatan terang.

James Rodriguez dari Kolombia selalu menjadi inspirasi di Copa América


Tetapi, ada faktor lain dari performa Rodriguez di kompetisi ini yang memusingkan. Semenjak performa cemerlang itu, profesi club Rodriguez semakin menurun. Kepindahnya ke Real Madrid mengakibatkan menyusutnya waktu bermain. Hal yang masih sama terjadi sepanjang 2 tahun bersama Bayern Munich. Selanjutnya, beberapa langkah untuk beberapa langkah, dia nampaknya mulai turun dari tim-tim lain — Everton . Al Rayyan , Olympiacos , dan saat ini São Paulo di Brasil — tempat dia cuma bermain 22 laga sepanjang satu tahun akhir, dan nampaknya tidak di perlukan kembali.

Tetapi suatu hal terjadi saat Rodriguez kenakan kaus Kolombia. Dia sudah mencatat tiga assist di kompetisi ini saat dia mulai bekerja menantang. Canaleros , dengan umpan prima dari sepak pojok untuk bek Jhon Córdoba yang sundul bola ke gawang di menit ke-8. Rodriguez sendiri cetak gol dari penalti di menit ke-15 sesudah pemain tengah. Kolombia Jhon Arias di langgar oleh penjaga gawang Panama Orlando Mosquera.

Peristiwa paling menginspirasi Rodriguez tiba empat menit saat sebelum turun minum. Mengetahui pertahanan Panama berdiri tegap, dia lakukan sepakan bebas cepat melalui pertahanan musuh yang ke arah Luis Díaz , dan pemain Liverpool itu selanjutnya melepas sepakan keras empat mtr. di luar kotak penalti untuk melebarkan keunggulan Kolombia. Saat Rodriguez keluar laga di menit ke-73, dia di songsong tepok tangan semarak, dan si pemain tengah juga membalasnya tepok tangan beberapa fans.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *