Blinken mengungkapkan rasa frustrasinya atas perubahan perjanjian. Blinken mengutarakan perasaan frustrasinya atas peralihan kesepakatan gencatan senjata Gaza yang di suruh oleh Hamas
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken di hari Rabu mengatakan rasa frustrasinya karena Hamas sudah ajukan “banyak peralihan” pada proposal yang di sokong AS untuk gencatan senjata dan pembebasan tawanan di Gaza – sebuah perubahan yang menambahkan kebimbangan pada prospect agar selekasnya amankan persetujuan AS. keinginan akan bawa “akhir yang kekal” dalam perang ini.
“Sejumlah peralihan dapat di aplikasikan. Ada yang tidak,” kata Blinken pada pertemuan jurnalis di Doha, sambil memvisualisasikan sejumlah peralihan itu “melebihi posisi yang di ambil (Hamas) sebelumnya. “
Blinken, tidak sama petinggi Israel yang bicara ke CNN awalnya, tidak memvisualisasikan respon Hamas sebagai penampikan pada proposal itu, dan menjelaskan ia percaya jika “ketimpangan” itu “bisa di jembatani.” Walau demikian, di plomat tinggi AS itu memperlihatkan kekecewaannya pada peralihan yang di sarankan Hamas dan lama waktu yang di perlukan untuk memberi respon – yakni 12 hari. Dia tidak memberi perincian detil berkenaan peralihan itu. Tetapi dia terus mempersalahkan barisan teroris yang di cap AS atas terhentinya kesepakatan itu – dan berkepanjangannya kesengsaraan masyarakat Palestina di Gaza – pada barisan teroris itu, tidak pada Israel.
“Israel terima proposal itu seperti ada,” tegasnya, walaupun pengakuan public berkali-kali dari. Pertama Menteri Israel Benjamin Netanyahu nampaknya memunculkan kebimbangan atas persetujuannya pada proposal itu.
“Hamas bisa jadi menjawab dengan 1 kata – ya,” ucapnya.
“Di titik tertentu pada sebuah perundingan – dan ini sudah berjalan lama – Anda akan sampai di titik di mana bila salah satunya faksi terus mengganti tuntutannya. Termasuk ajukan tuntutan dan memaksa peralihan pada beberapa hal yang sudah diterimanya. Anda harus menanyakan apa mereka melakukan dengan niat baik atau mungkin tidak,” kata Blinken merujuk pada Hamas.
Blinken mengungkapkan rasa frustrasinya atas perubahan perjanjian
“Telah saatnya tawar-menawar di setop dan gencatan senjata di awali. Sesimpel itu,” ucapnya.
Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan di hari Rabu memvisualisasikan “banyak” peralihan yang di sarankan Hamas sebagai “hal kecil dan tidak tersangka.” Tetapi menjelaskan “peralihan lain secara signifikan berlainan atas sesuatu yang di rinci dalam resolusi Dewan Keamanan PBB.”
Resolusi itu, yang di tetapkan tubuh PBB di hari Senin, menguraikan tiga frasa untuk gencatan senjata dan pembebasan tawanan. Pada babak pertama, bakal ada “gencatan senjata selekasnya, penuh, dan lengkap” dengan pembebasan tawanan dan “penarikan pasukan. Israel dari daerah dengan penduduk di Gaza.” Pada babak ke-2 , “atas kesepakatan beberapa faksi.” Bakal ada “pemberhentian perseteruan secara tetap, dengan imbalan pembebasan semua tawanan yang lain yang tetap ada di Gaza. Dan penarikan penuh pasukan Israel dari Gaza.” Babak ke-3 bisa menjadi “awalnya dari gagasan rekonstruksi besar sepanjang sekian tahun di. Gaza dan pengembalian mayat beberapa tawanan yang tetap ada di Gaza ke keluarga mereka.”