Hakim Clarence Thomas dengan cara resmi memberikan laporan perjalanan ke Bali di ongkosi oleh donor konvensional
Hakim Mahkamah Agung Clarence Thomas di hari Jumat dengan cara resmi mengutarakan perjalanannya ke Indonesia di tahun 2019 yang di ongkosi oleh megadonor Partai Republik Harlan Crow, sebuah berlibur sebagai pusat pro-kontra perjalanannya.
Perjalanan ke Bali ialah konsentrasi dari laporan asli ProPublica tahun kemarin yang memacu informasi khusus sepanjang beberapa bulan mengenai perjalanan eksklusif yang terterima oleh beberapa hakim. Walaupun kabar berita organisasi informasi itu tingkatkan kesadaran akan perjalanan itu, Thomas tidak dengan cara resmi mengungkapkannya dalam laporan sebelumnya.
Pengungkapan keuangan tahunan Thomas, yang umumnya mengutarakan perjalanan, hadiah, dan penghasilan luar untuk tahun awalnya. Termasuk catatan pada bagian akhir yang memberikan Harlan dan Kathy Crow untuk sumber perjalanan ke Bali di bulan Juli 2019. Pasangan itu bayar untuk “makanan dan pemondokan,” berdasar laporan tersebut. Thomas tidak hargai perjalanan tersebut.
Thomas memberikan laporan perjalanan yang di ongkosi oleh Crows ke club swasta di Monte Rio, California, di bulan yang masih sama.
Pengungkapan informasi tahunan, yang di haruskan oleh undang-undang. Cuma memberi deskripsi kasar berkenaan keuangan beberapa hakim dan hakim pada tingkat pengadilan lebih rendah. Tetapi laporan itu sudah banyak menarik perhatian dalam sekian tahun akhir di tengah-tengah rangkaian kasus norma yang mengikutsertakan perjalanan jet individu dan berlibur eksklusif yang terterima oleh sejumlah hakim dan persetujuan buku yang memberikan keuntungan.
Beberapa perhatian terpusat pada dua anggota sayap konvensional. Thomas dan Samuel Alito. Thomas mendapatkan hujatan karena rangkaian perjalanan yang ia terima dari Crow. Alito mendapatkan hujatan karena mendatangi perjalanan memancing eksklusif dengan jet individu punya manager dana lindung nilai yang konvensional. Beberapa perjalanan itu pada tidak di utarakan.
Hakim Clarence Thomas secara resmi melaporkan perjalanan ke Bali
Seperti beberapa tahun awalnya, Alito terima ekstensi laporannya sepanjang 90 hari.
Tubuh peradilan umumkan tahun kemarin jika mereka sudah mempererat ketentuan. Awalnya, hakim bisa meredam pengungkapan perjalanan tertentu – termasuk perjalanan jet individu – dengan mengatakan jika perjalanan itu adalah “keramahan individu.” Thomas, secara eksklusif, menerangkan perjalanan itu sebagai “keramahan individu” dari “sahabat”.
Hakim dan hakim harus membuat “prediksi dengan niat baik atas nilai pasar lumrah” dari perjalanan itu bila nilai tentunya tidak bisa di dapat gampang.
Laporan itu, yang meliputi tahun kalender 2023, adalah laporan pertama kali yang di terima semenjak. Mahkamah Agung adopsi kaidah untuk pertamanya kali dalam sejarahnya pada musim luruh kemarin. Ketentuan itu, yang adalah tanggapan pada kasus perjalanan. di yakini oleh ke-9 hakim agung. Tetapi document itu memunculkan skeptisisme di kelompok ahli norma dan sejumlah anggota parlemen Partai Demokrat karena tidak berisi proses penegakan hukum.